Sistem Penjurian Lomba Burung Berkicau

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Posted by Unknown Kamis, 19 September 2013 0 komentar
Sistem Penjurian Lomba Burung Berkicau secara Umum, sebagai penggemar kontes kicau mania kita perlu Mengenal System pakem yang dipakai juri, ini penting sebelum kita ikut perlombaan, ketika burung kita sudah gacor dan mengetahui patokan penilaian lomba maka sudah saatnya anda terjun perang ke laga yang penuh gengsi dan menantang yaitu menguji kemampuan kita dalam merawat burung ocehan ke suatu perlombaan, baik lokal maupun nasional, burung yang bisa di lombakan (penting : jenis apapun bisa berubah sesuai zaman / waktu . ujar fafan fido bin faruk) adalah Cucakrowo / rawa , Murai Batu baik medan semi atau super atau non medan sumatra / asal borneo kalimantan , Cendet / Pentet / toet , Cucak Ijo / hijau , Kacer bandung juga kalimantan ataupun lokal , Lovebird / Labet bebas dari standart / pastel / lutino / dakocan / abino , Kenari dsb.

Yang jadi pertanyaan adalah Penilaian penting yang dipakai untuk penjurian burung berkicau apa sih ? berikut ini sistem yg dipakai juri dalam menilai burung anda di tempat lomba secara umum / garis besar. Mari kita mengenal pada penjelasan apa itu Irama lagu, Volume, Fisik/Gaya, serta Durasi/Stamina:
  • Irama / Lagu : sesuatu yg cukup vital dan utama dan yang dinilai adalah variasi suara dan speed. Semakin banyak variasi suara, semakin tinggi nilainya. Semakin cepat irama/lagunya, semakin tinggi nilainya.
  • Volume / Suara : semakin keras suara yang dihasilkan, semakin tinggi nilainya. menurut fafan fido bin faruk  "burung yang paruhnya membuka lebar ketika lomba (cangap) padahal volume tipis maka kemungkinan bisa mengelabui juri lho  :D  " , anda tidak percaya ? coba tanyakan rekan anda yg sering ikut kontes kicau mania. ini mah rahasia umum ya... hahaha....
  • Fisik / Gaya, juri melihat dan memantau bagaimana pola gerak dan pada cara olah tubuh pada burung.
  • Durasi / Stamina : ketahanan berapa lama burung membawakan lagunya tanpa banyak berhenti atau ngetem (diam), durasi berhubungan dengan faktor stamina burung. Semakin jarang jumlah ngetem/diam nya maka burung kamu semakin bagus.
Kesimpulan penting di atas yaitu Burung yang bagus adalah ketika jagoan anda bisa membawakan lagu dengan variasi yang banyak, Volume yang keras, durasi atau daya tahan dalam membawakan serta fisiknya yang bagus maka burung anda akan mendapatkan nilai plus bila mempunyai durasi/stamina yang bagus.
Diantara kita para pecinta lomba kicau mania (baik pemula maupun senior) memperhatikan proses yang dilakukan juri ketika memantau dalam penilaian dengan mondar mandir hilir mudik melakukan perputaran secara sistematis, bagi kita yg pemula tentu penasaran dong, berapa kali ya kira-kira juri memutari arena lomba burung berkicau ketika menilai peserta ? jadi begini, kurang lebih untuk diketahui pula, ketika menilai burung, juri biasanya memutar sebanyak 3 kali :
  • Putaran Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak dengan tindakan menancapkan bendera-bendera kecil.
  • Putaran kedua, untuk memberi nilai awal. Dalam memberi nilai ini, untuk babak final ataupun babak yang tidak melalui tahap penyisihan, juri akan memberi nilai umum 37 atau 37,5 untuk semua burung yang bunyi, seperti apapun bunyinya. Sedangkan untuk burung yang sudah terlihat bagus dalam hal irama/lagunya, maka juri akan memberi nilai maksimal 38 
  • Putaran ketiga, yaitu untuk mengontrol burung-burung yang bernilai 38, yakni untuk dibandingkan, mana yang pantas diberi bendera favorit A, B atau C. Ketika diketahui ada 6 atau 10 atau berapapun burung yg punya nilai sama-sama maksimal pada irama/lagu, maka juri membandingkan bagaimana halnya dengan volume/suaranya. Jika kedua variabel itu sama, maka akan dilihat varia bel ketiga, yakni fisik/gaya.
Pada proses umumnya atau bisa kita sebut "efisiensi penilaian cepat" karangan fafan fido bin faruk lho ... emang ada istilah itu ? haha... :D , ok, kembali ke pokok serius. trik yg di pakai umumnya yaitu dua variabel terakhir tidak dipakai. Maka ketika ada burung sama-sama punya nilai maksimal 38 pada irama/lagu, maka juri akan melihat lebih jauh lagi tentang speed dan variasi lagunya. Burung X misalnya, speednya bagus tetapi variasinya kalah dg Y, atau sebaliknya, maka berdiskusilah para juri. Dalam hal diskusi ini, maka suara juri senior / kawak sangat menentukan hasil akhir penilaian. Biasanya pula, juri senior atau yang diseniorkan ini diambilkan dari juri yang berpengalaman dan berkredibilitas tinggi karena sudah banyak makan asam garam  :D ("emang enak rasanya ? hahaha..." guyon fafan fido bin faruk).

Berikutnya yang biasa kita lihat tentang tingkah pola para pengadil / juri lapangan lomba yaitu mereka biasanya membawa bendera, bagi kita yang pemula tentu bertanya dong, ngapain sih , emang mau demo ? hahaha... tentu tidak bro, begini teman, untuk menentukan juara 1, 2 dan 3, maka akan dilihat jumlah bendera A terbanyak. Untuk menetukan juara 2, dilihat jumlah bendera B terbanyak, dan satu burung lainnya akan menjadi nomor 3. dan biasanya ukuran benderanya lebih besar daripada ketika penjurian awal, untuk warna koncer A B atau C terserah penyelenggara / panitia aja deh ..... "gitu aja kok repot", maaf kyai Gus dur yang saya hormati, pinjam senjata kata anda yg sangat fenomenal bagi saya.  yuk yg muslim kita sempatkan kirim Al-Fatihah ke Almarhum pembesar NU bpk. Kiai Haji Abdurrahman Wahid, mari Al faaatihah ..... amin.love struck

Lanjut bro , pada kebanyakan lomba, kejuaraan burung dicari yang juara dg cara diurutkan sampai nomor 10 atau TOP ten (10 besar teratas). Cara untuk menentukan urutan 4-10 bisa dilihat pada perolehan jumlah nilai masing-masing pada kolom irama/lagu artinya didapat dari penjumlahan dari penilaian semua juri.

Selain yang dapat Koncer, nilai tertinggi mendapat gelar juara 4 dan seterusnya. Pada kasus perolehan nilai sama, misalnya ada enam burung sisanya (dari 10 besar) yang bernilai sama, maka dilakukan tos (undian). Jadi dalam hal tos ini, bisa dikatakan bahwa burung juara 5 s.d. 10 berkualitas sama, fafan fido bin faruk pernah ada pengalaman menyenangkan tapi mengharukan karena sedih, seingat aku ketika lomba di semen (memperingati hari ulang tahun semen), jadi gini ceritanya : pada waktu itu Cendet / Pentet aku mendapat juara 10 (tapi direbut 2 orang)  dan kebetulan ada nilai yg sama, pemiliknya yaitu Pak Guru (beliau adalah senior jauh saya, saya yakin pecinta lomba cendet pasti tau.), karena rejeki kemenangan tidak memihak ke aku maka ketika tos (undian mencari no kecil) berlangsung aku mendapatkan angka yg besar hahahaha.... sepertinya yg ambil tos dari pihak pak guru itu anaknya, dan kebetulan seingat aku dia (anak pak guru) mendapat no angka 1 . wow, emang benar-benar bukan rejeki aku  :D  . maka tentu akhirnya aku tidak mendapatkan juara 10 deh... jadi juara 10 di perebutkan oleh 2 orang, sedih ya......  tapi aku pikir ternyata ada HIKMAH BESAR, karena lawan TOS aku anak kecil, andaikan waktu itu aku menang, tentu kasihan dong perasaan anak kecil tersebut, iya kaan ..... maka ALLOH SWT itu MAHA ADIL, aku sangat percaya itu, anda mau Buktinya ?  ini beda waktu, ketika saya ikut lomba Cendet di SURABAYA juga mengalami hal yg sama yaitu melakukan TOS untuk merebutkan juara 10, tapi rejeki memihak ke aku, akhirnya aku yg memenangkan TOS tersebut, akhirnya aku mendapatkan juara 10 di surabaya dan sepertinya rival aku arek suroboyo, seneng dong walau dapat no 10 hahaha.... inilah bukti Alloh itu Sangat Maha ADIL.  subhanalloh....

Kembali ke laptop ( pinjam kata dari mas Tukul Arwana  rolling on the floor  ) . Untuk teknis Penjurian yaitu pada teknik penjurian di lapangan dilaksanakan oleh sekitar enam/6 orang juri dengan penempatan posisi juri yang sudah diatur sedemikian rupa agar dapat memantau dan menilai burung secara merata. Jumlah juri idealnya 6 orang

 Proses skema alur pergerakan juri pada kekompakan dg awal sistem statis berlanjut penentuan secara dinamis. mari kita perhatikan dg seksama :
  • Alur tahap pertama, sesuai posisi masing-masing juri, secara bersama-sama dan berurutan, juri berjalan melakukan penilaian dan nomer kecil ke nomor tengah. Dari nomor tengah ke nomor besar dan nomor besar langsung ke nomor kecil, begitu seterusnya. Sampai diulang 2-3 kali putaran.Burung yang telah dinilai ditandai dengan penancapan bendera kecil di mana warna bendera setiap juri berbeda.
  • Alur tahap kedua, masuk dalam tahapan seleksi awal untuk memilih burung yang layak untuk memperoleh nilai penuh/mentok. Dengan estimasi sebanyak 12 -15 burung (25%) dengan asumsi jumlah gantangannya penuh (60 gàntangan). Pada tahap ini juri bebas melakukan perputaran, tetapi juri harus pandai-pandai berimprovisasi agar tidak bergerombol di satu sisi yang memunculkan kesan pantauannya tidak merata.  inilah yang saya maksud "dinamis".
  • Alur tahap ketiga, pada tahap ini yang paling krusial dan vital. Pasalnya pada tahap ini juri dituntut untuk berkonsentrasi full dg penuh fokus, teliti dalam memilah dan secermat mungkin dalam menyeleksi burung-burung mana yang benar-benar layak mendapat koncer favorit A, B atau C secara fairplay alias jujur adil dan anti KKN, tapi tenang bro, tidak ada KPK kok hahaha.... :D .

Perihal yang penting perlu dicatat bahwa dalam hal menentukan favorit A, B, atau C tidak ada keharusan berkumpul pada salah satu nomer. Bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan benpencar sampai ke lima (5) burung. Yang penting secara teknis bisa dipertanggung jawabkan, saya sendiri pernah mengalaminya bro, anda tidak usah khawatir ini mah wajar dan manusiawi, dulu waktu aku lomba Cendet / Pentet di Perum Pongangan Indah (PPI) Manyar Gresik ketika itu burung saya kerjanya lumayan Gacor Rol Speed Jarang Tingkah wes pokoe jos gandoz namun sayangnya posisi gantangan burung aku (fafan fido bin faruk) di paling pinggir (sebelah barat), bukan masalah posisi pinggirnya kawan, tapi angin telah menggoyangkan sangkarnya sehingga sering menabrak tiang samping atas sehingga burung saya sempat ngetem sebentar untungnya burungnya posisi sangat SIAP TEMPUR sehingga ngetime nya sangat sebentar lalu gacor lagi, padahal saya yakin juri mondar mandir di sekitar burung pentet aku dan sepertinya sambil mencari siapa yg layak KONCER A B dan C, akhirnya aku tidak dapat Koncer C MUTLAK maksudnya bendera C berpencar, padahal andaikan sangkar tidak sering nabrak penyangga samping, saya sangat yakin bisa mendapatkan koncer C mutlak, bagaimanapun inilah SENI dari lomba, kadang ada hal-hal diluar perkiraan kita, pokoknya seru deh ikut ajang lomba, ada rasa senang, sedikit bangga, sedih, marah, benci, bermain adrenalin, penuh harap, kecewa waaah pokonya tidak bisa diungkapkan kata-kata deh.

Anda belum pernah ikut lomba ? nih aku kasih tips jitu top markotop : "kamu tetap semangat dalam perkuat ilmu dan pengalaman, jangan minder sama senior (penting!!!) , fokus, emosi stabil dalam rawatan, tidak usah main sogok juri / main murni saja --> buktinya aku bisa maka anda harus bisa, coba anda baca lagi artikel ini di atas, dan paling utama yaitu berdoa kepada Alloh SWT" .fafanfido bin faruk says.

Baiklah cukup sekian ya artikel ini, mungkin masih perlu koreksi perubahan dan bagi para master kami menunggu kritiknya apabila ada salah pada postingan ini atau mau menambahkan bisa isi komentar di bawah bro, mohon maaf bila ada salah kata atau apapun , terimakasih semoga kita selalu mendapatkan lindungan dari Alloh SWT. amin ya robbal alamin. dan Tulisan diatas mengulas tentang Sistem Penjurian Lomba Burung Berkicau
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sistem Penjurian Lomba Burung Berkicau
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://carapenangkaran.blogspot.com/2013/09/sistem-penjurian-lomba-burung-berkicau.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Jual Piyek Burung support Penangkaranburung - Original design by Bamz | Copyright of Penangkaran, Ternak, Burung, Cucak Rowo, Murai Batu, Kacer, Love Bird, Kenari.